Halaman

klik di sini

Rabu, 16 November 2011

Pemuja rahasia

Suara hati nan lirih terdengar mengalun dalam benak yang kian lama semakin mengembung dalam hiruk pikuk rasa yang terpendam dalam...
Satu yang tak pernah padam dalam gelora rasa dihati ini meski telah tertimbun berbagai perasaan...
Berbagai insan yang aku temui dalam perjalanan hidupku sampai saat ini, berbagai penampilan dan senyum manis pula yang ditawarkan, tapi mengapa tak mampu benahkan rasa yang satu ini... mencoba kuikat benak ini dalam naungan lain, tapi meski terikat tetaplah mencuat bahkan semakin mendera keras bak guntur yang menggelegar di musim penghujan, ntahlah apa yang ada pada insan itu hingga mampu mengoyakan hati yang kupunya satu-satunya, seakan pandangan hati ini bahwa dia elok, lain dari kaum hawa lain yang pantas untuk dikagumi dan diperjuangkan...

17 tahun usiaku dulu, mungkin terlalu muda untuk mengagumi kamu seorang insan yang orang menyebutnya kaum hawa,
Adakalanya hati ini ingin aku pungkiri dengan berbagai cara yang telah aku coba lakukan beberapa kali, bahkan isyarat ini tak lekang sedikitpun, isyarat ini tak berubah sedikitpun...
Ntahlah, aku tak tahu mesti dengan cara apa kucoba musnahkan rasa ini, rasa yang selalu ada didalam hatiku...
Apakah rasa ini memang harus tersampaikan??? Tapi apakah mungkin dengan keadaanku seperti ini dan diapun seperti itu rasa ini akan tersampaikan???
Mungkin diapun tak pernah tahu kalau aku mengaguminya dan memuliakanya.
“ Mungkin kau takan pernah tau betapa mudanya kau tuk dikagumi, Mungkin kau takan pernah sadar betapa mulianya kau untuk dikagumi “ (pemuja rahasia:by sheila on 7)
Mungkin hanya dengan tulisan ini dia akan tahu bahwa aku mengaguminya. Akulah pemuja rahasianya yang takan ada yang tau selain sang pencipta, aku dan perasaanku ini sendiri...
Mungkin tulisan ini seharusnya tidak tersirat, tapi sungguh hati ini tidak mampu lagi menahan setelah lama kupendam selama dua tahun lamanya...
Apakah dia mengerti? Aku ingin dia mengerti tanpa membenciku,..
Tolong jangan benci aku yang mengagumimu, yang memuliakanmu dan biarlah rasa ini sirna sendiri, dan jangan kau memaksa kepadaku untuk pungkiri karena aku hanya ingin menyampaikan ini padamu.

Maafkan aku...yang berlebihan mengagumimu, tapi ini sungguh natural, jadi biarlah ini sirna secara natural pula..
“ Jika mentari bersinar darai ufuk timur, biarlah terbenam di ufuk barat “

Terimakasih atas pengertianmu...
Please...don’t hate me...
Aku yang mengagumi dan memuliakanmu...
                                                      Hanya untukmu, ‘ei’...


                                                                      Salam,
                              Pemuja Rahasia

1 komentar:

  1. CIEEEE....

    buat siapa ini ??
    yahhh, aku cuma berdoa semoga kamu bahagia, maaf kalo aku banyak saalah sama kamu, aku juga manusia yang jauh dr kata SEMPURNA,,
    aku mencoba ikhlas bila kamu bisa bahagia bukan dengan aku,, makasih atas segalanya yang pernah kamu buat,kamu beri ke aku...
    maaf untuk segalanyaa aii

    BalasHapus